BODY PIERCING – NYERI ATAU SENI??

Jika pada tahun 70an, celana cutbrai populer di kalangan anak muda, lalu pada tahun 80an rambut gondrong juga mulai digemari. Maka sejak tahun 90an, giliran seni tindik tubuh lah atau body piercing yang digemari oleh anak muda dan sering dihubungkan dengan jiwa remaja yang memberontak dan tidak terikat aturan. Waw..

Tapi sebelumnya, bagaimana kalau kita mundur sebentar untuk mengetahui sejarah body piercing. Dari mana datangnya seni tindik tubuh ini? Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu penduduk di beberapa negara menganggap perhiasan di tubuh sebagai mode. Berbeda dengan tattoo yang bersifat permanen, perhiasan tubuh dapat diganti-ganti.

Di bawah ini adalah beberapa macam seni tindik tubuh dan sejarahnya:

• Di tulang rawan kuping : Berasal dari Afrika, Amerika Utara dan Amerika Selatan, Indonesia, dan India. Seni ini menyimbulkan kecantikan dan kemewahan.
• Di kuping : Seni tindik kuping ini menandakan pergantian status hidup keanggotaan didalam suatu kelompok.
• Di pipi : Para pria dari Aleutian Islands memakai tindik pipi ketika mereka berburu ikan paus. Dengan menindik pipi dengan tangkai pancing, mereka se-olah-olah mempunyai sungut untuk menakut-nakuti anjing laut sehingga perburuan mereka lebih sukses.
• Di alis mata dan pusar : Penduduk Mesir menggunakan tindik ini sebagain tanda keturunan darah biru.
• Di hidung : Untuk penduduk India, tindik hidung mencerminkan kecantikan.
• Di sekat hidung : Suku Aborigin di Australia menggunakan tulang untuk menindik tulang sekat mereka yang menandakan status pejuang.
• Di bibir : Berasal dari Australia, Guinea Baru, Afrika, India, Amerika Utara dan Amerika Selatan, dan Indonesia. Dalam upacara agama, tindik bibir ini menandakan proses anak menuju kedunia kedewasaan. Seni ini juga mencerminkan keindahan wajah.
• Di lidah : Suku Maya di Peru menindik lidah mereka ketika mereka mengadakan upacara agama untuk berbicara dengan nenek moyang mereka.
• Di puting susu : Pada abad ke 14, wanita-wanita Bavaria di Jerman memakai cincin berlian di puting susu dan merangkaikan kalung emas. Di jaman Romawi, para pria menindik puting susu sebagai status maskulin dan tanda keberanian.
• Di alat kelamin : Berasal dari Asia Tenggara, India, Yunani, Itali, Samoa, Kalimantan dan Cina. Pada dasarnya seni ini untuk meningkatkan kenikmatan dalam berhubungan badan.

Pada intinya, tiap orang memiliki alasan masing-masing kenapa ingin mencoba body piercing. Ada yang mencoba body piercing demi seni, tuntutan komunitas, mengikuti trend, hingga untuk ketenangan diri sendiri. Cara orang mengekspresikan diri pasti berbeda. Ada yang sudah nyaman dengan bergaya seperti layaknya orang biasa. Dan ada juga yang ingin tampil beda dan ingin dilihat unik. Nah, tindik tubuh atau body piercing bisa disebut pilihan bagi mereka yang ingin dilihat unik.


Seperti David (19), mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, mengaku bahwa dirinya telah mencoba body piercing sejak SMA. “Awalnya gue cuma nyobain aja, tapi lama-lama piercing ini gue jadiin aksesoris gue buat nge-band. Buat ngedukung penampilan juga. Kan dulu gue sempet nge-band aliran punk gitu,” jelasnya. Lain lagi dengan Joza (22), mahasiswa Unpad, dirinya mengaku tertarik dengan body piercing sejak kelas 2 SMP. “Gak tau kenapa nindik bisa bikin gue tenang,” jelasnya.

Semua orang mungkin familiar dengan tindik telinga. Tapi, di luar itu banyak sekali bagian tubuh yang bisa ditindik. Mulai dari alis, hidung, bibir, dagu, lidah, pusar dan organ yang biasa tertutup rapat. Masing-masing negara menggunakan tradisi tua ini sesuai kebudayaan yang dianut. Sekitar lima ribu tahun lampau, di Mesir, tindik di pusar menjadi ritual, tentara Romawi menindik putingnya untuk menunjukkan kejantanan, Suku Maya menindik lidah sebagai ritual spiritual.

Lagi-lagi, tidak semua orang memiliki selera yang sama mengenai posisi dimana mereka akan ditindik. David misalnya, dia lebih memilih menindik di bibir, hidung, dan telinga. Namun lain lagi dengan Joza, “Sekarang sih tindikan gue udah lumayan banyak. Di telinga kiri ada 5 tindikan, telinga kanan ada 2, antara alis ada 1 tindikan, terus alis kanan gue ada 2 tindikan,” jelasnya.

Mengenai rasa sakit yang dialami oleh orang yang telah di piercing, mereka butuh waktu yang tidak sama untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Yang pasti, proses menyembuhan tindik memakan waktu tergantung bagian tubuh yang dilubangi. “Tiap orang kan beda-beda ya. Kalo gue sih butuh 3 sampe 5 hari buat ngilangin rasa nyut-nyutannya, dan kalo buat perawatannya sih 3 hari sekali piercingan gue dilepas dan dibersihin pake alkohol,” jelas Joza.

Seperti halnya tattoo, body piercing sering dianggap sebagai tanda dari kebrutalan seseorang. Namun sebenarnya ada cara bagaimana menghapuskan image tersebut. “Pada intinya body piercing itu kan menusukkan benda ke dalam kulit atau tubuh, cara agar tidak identik dengan brutal atau hidup tidak teratur adalah mengkonsepnya dengan cara seimbang, karena konsep utama dalam piercing adalah keseimbangan,” jelas kent, pemilik dari kent tattoo.

Kent juga menjelaskan bahwa body piercing itu bukan brutal melainkan gaya dan seni. Kenapa demikian? Karena dalam budaya modern body piercing itu adalah membuat dekoratif pada tubuh kita dan cara bagaimana mengekspresikan diri kita.

Untuk lokasi tindik tubuh saat ini bisa dengan mudah kita temui. Bahkan saat ini hampir diseluruh gerai Distro juga menyediakan jasa body piercing. “Pertama kali gue ditindik waktu di di Distro Emo, Jakarta. Di Ciwalk juga ada sih..,” jelas David. “Di seberang Ciwalk juga ada kok, kalo gak salah nama studionya itu One Dae Tattoo,” Joza menimpali.

Trend seperti ini memang semakin berkembang. Bagi kalian yang memang tertarik dan ingin mengekspresikan diri, silahkan saja mencoba seni tindik tubuh ini, namun tetap harus memperhatikan ketepatan posisi dalam body piercing. Tapi pada intinya, balik lagi ke diri sendiri aja deh. Jangan memaksakan sesuatu yang pada dasarnya gak kalian suka, meskipun itu jadi trend...Cheerss.

Referensi :
http://cybermed.cbn.net.id

8 komentar:

bhirmbani mengatakan...

saya baru tau kalo tindik sejarahnya panjang banget..
tapi sakit ya kalo di tindik gini, ga pengen coba2 ah,hehehe....

indah tri novita dan inda astri andini mengatakan...

di tindik? serem.. ngga berani. hehe. tapi skrg tindik kaya udah jadi trend ya?

art.Mosphere mengatakan...

yoyoii panjang akn sejarahnya..padahal cuma nyematin logam doang di daging.heheh..berani coba mbani??

art.Mosphere mengatakan...

iya ndah lagi jadi trend. emang serem sih..tapi kalo mau nyoba mah g usah takut. tampil beda guys..hahaha

jalanjalanyuk mengatakan...

mo nanya donk, bagian tubuh yg rawan ditindik tuh mana aja ya? trus klo tempat yang rawan ditindik itu sengaja ditindik, apa aja dampaknya??

art.Mosphere mengatakan...

menurut sumber yang saya baca, yang rawan ditindik itu bagian alis. karena radiasi logam itu bisa bahaya bagi saraf mata..begitu..:)
tapi teman saya ada yang ditindik di lidah, dan sekarang lidahnya jadi infeksi gara2 dia jarang ngebersihin tindiknya. jadi sebenernya kalau mau aman, tindiknya harus dirawat juga..:)

MAKNYUSS mengatakan...

ditindik??? iih kan sakit say .. daripada tindik menindik mendingan apa kek luluran, facial, kan mempercantik wajah,, seni juga kaan??

hihihihi

art.Mosphere mengatakan...

seni mempercanyik wajah. iya sih. tapi kan itu biasa. tindik luar biasa..:)

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 art.Mosphere Designed by csstemplatesmarket

Converted to Blogger by BloggerThemes.Net