Sekarang, tattoo udah bukan hal yang aneh lagi. Gak Cuma laki-laki yang ditattoo, tapi sekarang wanita pun udah banyak yang ditatto. Tessa (19), Mahasiswi Yayasan Akuntansi Indonesia ini nekat menato penuh punggungnya dengan alasan kalau ini pilihan hidupnya.
“ gue nattoo punggung gue karena ini pilihan dan jalan hidup gue,” jelasnya.
Umumnya, tattoo sangat dekat dengan budaya pemberontakan. Adanya pemakaian tattoo seakan-akan itu adalah budaya pemberontakan. Karena melanggar aturan dan ungkapan dalam agama tertentu. Maka makin sempurnalah tattoo sebagai sesuatu yang ditabukan dan diharamkan. Maka anak-anak muda memakai symbol tattoo sebagai simbol pembebasan. Merdeka. Hidup. Bebas. Chaos!!!
Image tentang tattoo, memang masih beraneka ragam. Tapi kebanyakan masyarakat masih menilai tattoo itu menyeramkan karena berkaitan dengan pelaku kriminal. Padahal, pada awalnya, tattoo itu dikenal sebagai nilai seni dan kecantikan atau symbol ritual, kepercayaan, ketimbang sebagai symbol kriminal.
Lalu kenapa tattoo identik dengan symbol kriminal? Awalnya, tattoo identik dengan symbol kriminal karena ketika zaman Romawi, para tahanan dirajahi (mentattoo) tubuh mereka agar mudah dikenali.
“Dulu memang tattoo selalu identik dengan hal-hal yang dianggap kriminal. Tapi kalau saya pribadi, kita harus menjalankan konsep dengan baik. Hal-hal seperti medical, fungsi, dan estetiknya juga harus diperhatikan. Selain itu saya rasa sekarang tidak sulit yah menjelaskan kepada masyarakat luas kalau tattoo bukan hal yang tabu lagi. Selama masih ada artis yang senang ditattoo, kenapa tidak jadikan mereka sebagai sarana untuk mempromosikan tattoo itu sendiri,” jelas kent, pemilik kent tattoo.
Sekarang, Tattoo atau seni rajah sudah dijadikan seni body painting karena ada nilai seni yang tidak terlihat dari coretan gambar yang terpampang di tubuh seseorang. Jika ada pendapat bahwa tattoo lebih dekat simbol kriminal, kita bisa melihat dari sisi lainnya. Tattoo merupakan salah satu cara dari jutaan cara untuk ungkapkan ekspresi dan menampilkan diri dimuka umum dengan jalan mencari perhatian atau kesenangan pribadi.
Bagi kent, tattoo itu adalah simbol yang berfungsi untuk filsafat, menutupi kelemahan tubuh seseorang (cacat sehabis opersai,misalnya), dan untuk fashion. “ Tattoo itu seni kok. Dengan tattoo kita bisa berkreasi melukiskan keindahan, tidak lagi di kanvas, kertas, tembok, atau kain. Melainkan di tubuh atau kulit manusia,” ungkapnya.
Kent mengakui bahwa tattoo justru dijadikan simbol untuk berfilsafat atau mengenang peristiwa tertentu, misalnya jika ada orang yang ingin ditattoo dengan bentuk hati, maka orang tersebut lebih memaknai tattoo tersebut sebagai wujud dari rasa cintanya kepada pasangannya.
Well, kalau ditelusuri, sebenarnya seni tattoo itu sudah eksis lebih dari 12.000 tahun SM. Bayangin tattoo itu sudah ada pada suku-suku Mesir Kuno, Inca, Maori dan Polynesian. Kata tattoo berasal dari tahitian kata tatau, yang berarti “untuk membuat tanda”. Tatau berarti menandai atau menusuk kulit. Tattauing atau tattooing adalah kata yang diperkenalkan ke Eropa oleh Captain James Cook setelah 1769 ekspedisi ke Pasifik Selatan.
Dalam kehidupan berbudaya, tattoo memiliki arti dan fungsi yang berlainan. Intinya tiap suku itu memiliki makna religius untuk menggunakan tattoo.
Berikut fungsi tattoo di beberapa suku :
• Etnis Maori di New Zealand : Mereka merajah pada wajah dan pantat berbentuk spiral sebagai tanda keturunan yang baik.
• Di Kepulauan Salomon : mereka mentatto di wajah anak-anak perempuan sebagai ritual guna memulai tahapan baru dalam kehidupan mereka.
• Di Sudan pada suku Nuer : tatto anak laki-laki sebagai symbol keberanian.
• Suku Indian : melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu
• Bangsa Yunani kuno : bagi mereka , tattoo digunakan sebagai tanda pengenal para anggota dari badan intelijen mereka, alias mata-mata perang pada saat itu. Tattoo juga digunakan untuk komunikasi antara Spies. Di sini tattoo menunjukan pangkat dari si mata-mata tersebut
• Bangsa Romawi : mereka memakai tattoo sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan Tattoo juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya.
• Di Tiongkok : Budaya Tattoo terdapat pada beberapa etnis minoritasnya, yang telah diwarisi oleh nenek moyang mereka, seperti etnis Drung, Dai, dan Li, namun hanya para wanita yang berasal dari etnis Li dan Drung yang memilik kebiasaan mentato wajahnya. Riwayat adat-istiadat Tattoo etnis Drung ini muncul sekitar akhir masa Kedinastian Kaisar Ming (sekitar 350 tahun yang lalu), ketika itu mereka diserang oleh sekelompok grup etnis lainnya dan pada saat itu mereka menangkapi beberapa wanita dari etnis Drung untuk dijadikan sebagai budak. Demi menghindari terjadinya perkosaan, para wanita tersebut kemudian mentato wajah mereka untuk membuat mereka kelihatan kurang menarik di mata sang penculik. Meskipun kini para wanita dari etnis minoritas Drung ini tidak lagi dalam keadaan terancam oleh penyerangan dari etnis minoritas lainnya, namun mereka masih terus mempertahankan adat-istiadat ini sebagai sebuah lambang kekuatan kedewasaan. Para anak gadis dari etnis minoritas Drung mentato wajahnya ketika mereka berusia antara 12 dan 13 tahun sebagai sebuah simbol pendewasaan diri.
• Suku Mentawai di Indonesia : Seorang perempuan muda akan makin cantik bila memiliki banyak tattoo. Intinya perempuan ini akan dikagumi laki-laki bila memiliki banyak body painting.
• Suku Dayak di Indonesia : Bagi mereka, seorang laki-laki yang di tattoo lengannya memiliki keberanian luar biasa, karena penah memenggal kepala musuhnya.
Dulu jika ingin membuat tattoo, sang pembuat harus menggunakan arang tempurung kepala tua dan dicampur dengan tetesan air tebu dengan menggunakan duri, tulang binatang atau lidi, tangkai kayu, jarum, dan bambu yang diruncing lalu dirajah atau ditattoo. Orang-orang Eskimo misalnya, memakai jarum yang terbuat dari tulang binatang. Di kuil-kuil Shaolin menggunakan gentong tembaga yang dipanaskan untuk mencetak gambar naga pada kulit tubih. Murid-murid Shaolin yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan simbol itu, dengan menempelkan kedua lengan mereka pada semacam cetakan gambar naga yang ada di kedua sisi gentong tembaga panas itu.
Tapi sekarang, membuat tattoo sudah sangat mudah. Tintanya telah diperjualbelikan di toko dan alatnya terbuat dari dynamo walkman yang jarumnya berputar. “Untuk membuat tattoo, yang harus diperhatikan itu kesterilan alatnya. Jangan sampe make jarum yang sama untuk menato orang yang berbeda,” jelas kent.
Meskipun cara membuatnya sekarang berbeda, tetap saja rasa sakitnya tidak pernah berubah.. kalau saja teknik pembuatannya masih tidak berubah, apakah masih ada orang yang berani mencoba seni tattoo ini untuk alasan kesenangan pribadi atau coba-coba??
referensi :
http://mappajarungi.multiply.com
http://www.articlesnatch.com
7 komentar:
hmm tapi kayanya mind set orang kalo liat orang d tato kaya preman ya?
iyulah yang harus diubah. sekarang mahh tattoo itu seni..jadi pengen sayaa.. :)
iya tergantung persepsi masing2 org ya. mengangap tato itu kriminal atau seni. ada ide gak tato gambar apa yah buat cewe? pengen deh. tapi yang nggak permanen :D
hehehe
saya lbih condong ke arah seni....
atas alasan itulah para pemilik tatto melukiskan gambar ditubuhnya...
namun,,,setiap pemilik tatto punya argumen berbeda atas seni tersebut.,
buat indah : kamu bisa cari motif tattoo di www.eviltattoo.com.. ada banyak pilihan kok, buat cewe juga.
selamat mencoba ya.. saya juga jadi pengen di tattoo di..:) cheerrsss.
anju : sepakat buat anju!! tattoo is art.
seni = keahlian membuat karya bermutu tinggi(KBBI). nilai seni pada suatu karya dilihat dari keindahannya. karya seni perlu memenuhi nilai estetika agar terlihat indah. Dalam hal ini, tattoo termasuk seni lukis. Apa yang dilukis? tubuh manusia.
soal boleh atau tidak, tentunya setiap orang punya persepsi sendiri. entah itu berlandaskan kepercayaan, keyakinan, gaya hidup, budaya, dll. tapi sangat jelas, yang ditatoo adalah TUBUH MANUSIA. jadi, ada kesamaan di sini, baik untuk orang eskimo, jawa, medan, pigmi, romawi, dll. BADANNYA YANG DILUKIS.
Saya yakin, blog ini menyajikan tulisan-tulisan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan kesenian. tapi, ada baiknya artmosphere mencantumkan resiko kesehatan yang mungkin terjadi jika TUBUH PEMBACA dilukis.
Saya pikir akan sangat bodoh jika seseorang di-tatoo tanpa mengetahui resiko kesehatan yang mungkin terjadi. APALAGI, kalau pembaca ANDA (artmosphere), yang TERPENGARUH untuk membuat tatoo di badannya.
Gracias!
-dunkz
putera : iyap saran anda diterima..makasih..
Posting Komentar